Entri yang Diunggulkan

FORMAT LAPORAN PERAJALANAN DINAS DESA LENGKAP

Rabu, 06 Mei 2015

makalah tentang syahadat dan sholat



SYAHADATAIN DAN SHALAT
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Agama

 
 
DISUSUN OLEH:
                              






Dosen :
H. ISNIN S.Pd. M.Si
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
BUNDA TANAH MELAYU
DAIK LINGGA
Th. 2014


KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis diberi kemudahan untuk mengerjakan tugas pengantar Pengantar Agama  Islam dengan judul ”Syahadat dan Shalat” .
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaikan penulisan di masa yangakan datang.Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan karya tulis ini, yaitu :
1.     Allah S.W.T yang telah melindungi dan menemani penulis setiap saat.
2.    Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan perhatian danmotivasi serta doa setiap saat.
3.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah makalah ini, harapan penulis sangat sederhana, yaitu semoga para pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan yang baru dari makalah ini.


Daik Lingga, 13 November  2014
Penulis,




DAFTAR ISI


COVER

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.......................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3  Tujuan Penulisan....................................................................................2
1.4  Manfaat Penelitian.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
            1.2.1  Pengertian Syahadatain Shalat...........................................................3
            1.2.2  Kesempurnaan Shalat.......................................................................10
1.2.3. Aktualisasi Syahadat dalam Ibdah dan Mualah...............................13
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan..........................................................................................16
            3.2 Saran....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
ABSENSI KELOMPOK.......................................................................................18





BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG MASALAH
Syahadat merupakan alas (dasar) dan pondasi daripada bangunan Agung bernama Islam. Di mana bangunan itu ditegakkan oleh tiang-tiang yang bernama Shalat. Jadi antara Syahadat dan Shalat merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tegaknya Shalat karena Syahadat, Shalat diperintahkan, wajib untuk dilaksanakanbagi manusia yang telah berSyahadat. Tidak ada Shalat bagi yang belum Bersyahadat, dan tidak boleh Shalat mendahului daripada Syahadat.
Bagi umat Islam, kata Syahadat bukanlah kata yang asing lagi di telinga manusia. Syahadat adalah seperti nafas yang senantiasa menemani hidup manusia. Syahadat adalah salah satu syarat utama keislaman seseorang begitu juga dengan sholat. Tanpa syahadat dalam hati, pikiran, ucapan, dan tindakan mereka, maka tiada pula islam dalam kehidupan manusia.
Syahadat adalah sebuah perkara vital dalam kehidupan umat islam. Syahadat ibarat ruh, sedangkan islam sendiri ibarat jasadnya. Maka jasad tersebut akan mati jika ruh tersebut tidak ada atau mati. Perkara syahadat adalah sebuah perkara yang menyangkut ketauhidan seseorang. Itulah, mengapa Syahadat ini menjadi salah satu bagian yang primer bagiumat islam.Di dalam agama islam, keduakalimat Syahadat tersebut merupakan sebuah rangkaian utuh yang harus diimani secara menyeluruh. Haram bagi umat islam untuk hanya mengimani salah satunya saja. Haram bagi umat islam untuk hanya mengakui Allah saja namun tidak mengakui Rasulullah Muhammad saw, begitu juga sebaliknya. Agar umat islam dapat memaksimalkan kualitas Syahadat dalam kehidupannya, maka terlebih dahulu mereka haruslah mengetahui mengenai makna yang terkandung dalam dua kalimat tersebut.


1.2.RUMUSAN MASALAH
1.2.1.      Apa Pengertian Syahadatain dan Shalat?
1.2.2.      Bagaimana Kesempurnaan Shalat?
1.2.3.      Bagaimana aktualisasi syahadat dalam ibadah dan muamalah?



1.3.TUJUAN PENULISAN
1.3.1.      Untuk mengetahui dan memahami pengertian Syahadatain dan Shalat
1.3.2.      Untuk mengatahui dan memahami bagaimana kesempurnaan Shalat
1.3.3.      Untuk mnegetahui dan memahami aktualisasi syahadat dalam ibadah dan muamalah

1.4.MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini ialah bagi para pembaca ialah untuk memperluas wawasan dan pemahaman bagi pembaca tentang shalat dan syahadat, karena kedua hal  ini sangat penting untuk di ketahui karena merupakan hal yang termasuk dalam tiang agama. Dan juga manfaat lain dari penulisan makalah ini ialah agar dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain.








BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN SYAHADATAIN DAN SHALAT
2.1.1. Pengertian Syahadatain
Rukun pertama dari kelima rukun islam ialah kalimat Syahadat. Untuk sahnya islam, tidak bisa tidak, seseorang harus mengucapkannya secara urut dan disertai dengan memahami maknanya. Seseorang yang memeluk agama islam diwajibkan membuat pernyataan dengan lisan yang disebut “syahadat”, yaitu mengucapkan kalimat kata-kata: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selainAllah dan aku bersaksi Bahwa Muhammad adalah Utusan Allah”. Itulah dua kalimat syahadat yang menjadi kunci pembuka pintu bagi seseorang yang ingin memeluk agama islam.
 Bagian pertama dari kalimat syahadat itu merupakan gabungan antara peniadaan dan pengecualian, yang mengakibatkan adanya penetapan, yaitu: penetapan akan Esanya Allah yang hak. Pengertian bersaksi bahwa tiada Tuhan SelainAllah ialah: Aku mengetahui dan meyakini dalam hatiku secara kuat,dan menjelaskan kepada orang lain bahwa tiada zat yang berhak disembah di alam semesta ini kecuai Allah Yang Maha Esa dan bahwasanya Dia tidak membutuhkan siapapun, tetapi semua yang selain Allah butuh kepada-Nya.Adapun pengertian bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah ialah: Aku mengetahui dan meyakinidalam hatiku secara kuat,dan menjelaskannya kepada orang lain bahwa junjungan kita Muhammad bin Abdullah adalah hembah Allah dan Rasul-Nya, di utus-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, yang benar dalam segala apa yang ia sampaikan dari Allah.
 Seluruh makhluk-Nya wajib membenarkan dan mengikutinya.Dan barangsiapa yang mendustakannya, maka dia adalah zalim dan kafir,dan barang siapa menyalahi petunjuknya, dia adalah pelaku maksiatdan pasti merugi. Dalam mengungkapkan Syahadat terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi.Tanpa memenuhi syarat ini tidak memberi makna apa-apa kepada pengucapnya.
Syarat yang dimaksud ialah:
a)     Ilmu. Ilmu dalam hal ini bermakna mengetahuiapakah yang dinafikandan mengetahui apakah yang di ithbatkan.
b)     Yakin. Maksud yakin ialah percaya dengan teguhkukuh dalam hati atau dikenali sebagai kepercayaan yang jazam dan tiada sebarang keraguan walaupun sebesar zarrah.
c)     Ikhlas. Al-Qur’an menyebut:“Padahal mereka tidakdisuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan  ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dansupaya mereka mendirikan shalat danmenunaikan zakat danyang demikian itulah agama yang lurus” (Q.S. al-Bayyinah 98:5)Sabda Rasulullah SAW:“Manusia paling bahagia yang menerima syafaatku pada hari kiamat ialah orang yang mengucapkan la illahailallah dengan hati danjiwa yang ikhlas”
d)    Benar. Al-Qur’an menyebutkan:“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”(Q.S. Azumar 39:33)Sabda Rasulullah SAW:“Tiadalah seseorang yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesunggunya Muhammad itu Rasulullah (dengan persaksian) yang benar dari hatinya, melainkan Allah mengharamkan atasnya neraka”
e)     Taslim. Perkataan ini bermaksud tunduk dan patuh serta berserah diri lahir dan batin kepada Allah
f)      Qabul. Maksudnya menerima,mereka yang tidak menerima sesuatu lazimnya menolak. Begitu juga dengan kalimah Syahadah, mereka yang tidak meneria kalimah ini tidak akan menjadikannya sebagai amalan serta dasar dalam kehidupannya.
Syahadat menempati urutan pertama dalam rukun islam.Tanpa syahadah, rukun Islam lainnya akan runtuh. Begitu juga dengan rukun iman. Tegaknya Islam mesti didahului oleh tegaknya rukun Islam; dan tegaknya rukun Islam mesti didahului oleh tegaknya syahadah. Rasulullah saw mengisyaratkan bahwa Islam itu bagaikan sebuah bangunan.  Untuk berdirinya bangunan Islam itu harus ditopang oleh 5 (lima) tiang pokok, yaitu syahadatain, shalat, saum, zakat, dan haji ke Baitulllah.
Syahadat merupakan bukti/ tanda manusia yang telah menjatuhkan pilihannya bahwasannya hanya Allah sebagai Sesembahan yang TAUHID. Tidak ada yang pantas ditunduktaati kecuali Allah SWT. (Ashadu ala ilaha ilallah) dan menjadikan Nabi Muhammad Rosulullah sebagai panutan atau suri tauladan yang benar dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT. (Wa ashadu ana muhammadarrosulullah).Jika manusia telah menyatakan, berikrar, berjanji setia dan bersaksi hanya Allah sebagai Tuhan yang wajib ditunduktaati.
 Manusia itu harus mencontoh Nabi Muhammad Rosulullah dalam mengabdikan dirinya kepada Allah SWT.Bila kita mencermati kalimat Syahadat dari sisi bahasa dengan seksama, sesungguhnya hakikat Syahadat adalah merupakan janji setia manusia kepada Allah untuk menjadi Muhammad umat. Muhammad dalam hal ini diartikan sebagai Manusia yang terpuji karena perilaku dan budi pekertinya yang luhur dengan menjalankan Al-Qur’an. Dengan berpegang teguh kepada 4 pilar keutamaan yaitu Sidiq, amanah, tablig dan fathonah.
Jadi sesungguhnya bila manusia telah berSyadahat, dia telah berjanji kepada Allah untuk menjadi Muhammad(Manusia yang Terpuji), Muhammad disini bukan berarti sebagai Nabi tetapi sebagai Muhammad umat yang melakukan perbuatan terpuji sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad.
Kesimpulan daripada hakikat/ makna Syahadat adalah :Ashadu ala ilahailallah wa ashadu ana muhadarrosulullah:Adalah ikrar/ janji manusia kepada Allah SWT yang Tauhid untuk menjadi Muhammad (Manusia yang terpuji) dengan menjalankan RisalahNya yang dibawa dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.Jadi bilamana manusia yang telah berSyahadat tetapi masih melakukan perbuatan yang tidak terpuji, dalam arti tidak mencerminkan apa yang telah Allah tuliskan dalam KalamNya yaitu Al-Qur’an, sesungguhnya manusia itu telah lalai dan telah ingkar terhadap janjinya kepada Allah. Sehingga dia tidak lagi menjadi Muhammad umat (Manusia yang terpuji) dan dia termasuk orang yang rugi di dunia dan di akhirat. Inilah yang perlu untuk direnungkan dan difahami agar bisa dimengerti, karena mungkin masih banyak diantara manusia yang sudah beragama Islam tetapi masih banyak melakukan perbuatan yang tidak terpuji.Padahal bila manusia selalu ingat Syahadatnya dia akan takut melakukan perbuatan yang dimurkai Allah SWT.“Maka jadikanlah Syahadat sebagai aqidah yang harus dipegang teguh dalam berbuat dan bertingkah laku di dalam kehidupan ini, agar kita tetap menjadi Muhammad (Manusia yang Terpuji) yang benar dan baik dalam pengabdiannya kepada Allah SWT”.
2.1.2. Pengertian Shalat
Shalat merupakan tiang agama dan dengan Shalat bisa mencegah perbuatan keji dan munkar. Untuk membuktikan kebenaran kalimat tersebut, kita harus mengetahui hakikat Shalat yang sebenarnya.
Sesungguhnya Shalat terdiri dari tiga substansi penting yaitu :
1.        Di dalam Shalat ada niat (hati) = niat dalam Shalat
.2.        Di dalam Shalat ada bacaan (lisan) = bacaan dalam Shalat
.3.        Di dalam Shalat ada gerakan (perbuatan) = gerakan dalam Shalat.
Sebagai contoh bila kita mengerjakan Sholat Isya tentunya niat Shalat kita saat itu adalah niat Shalat Isya, dan bacaannya adalah bacaan Shalat Isya serta gerakannya juga gerakan Shalat Isya.


Di Sini Penulis Akan Membagi Shalat Dalam Dua Kategori :
1.      Shalat Ritual
Shalat Ritual sebagai doa/ Ritual (ini wajib dijalankan sehari semalam dalam 5 waktu yang telah ditentukan saatnya, yaitu Shalat ‘Isya, Subuh, Dhuhur, Ashar dan Maghrib).Dalam Shalat Ritual terjadi hubungan langsung antara seorang hamba dan kholiqnya yaitu antara manusia dan Allah SWT. Hubungan ini disebut Hablum MinAllah. Orang lain tidak dapat menilai kekhusukan hamba lain yang sedang mengerjakan Shalat Ritual tetapi hanya hamba yang mengerjakan shalat itu sendiri dan Allah yang mengetahuinya.
Di dalam Shalat Ritual manusia senantiasa memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepada jalan yang lurus, yaitu jalan yang diridhoi Allah bukan jalan yang dimurkai Allah. Jadi pada dasarnya Shalat Ritual masih sebatas doa permohonan kepadaAllah, yang masih harus diaktualkan/ dinyatakan kebenarannya dalam perbuatan sehari-hari di kehidupan ini. Shalat Ritual yang sudah dijalankan/ dikerjakan dalam bentuk perbuatan inilah yang dinamakanShalat Aktual.
Karena di dalam Shalat ritual ada permohonan (ada doa) disitulah kebenaran bahwa manusia itu adalah makhluk yang butuh Allah.Bila setiap hamba dalam kehidupannyaselalu berniat baik dan benar,berlisan (bertutur kata) yang baik dan benarsertaberbuat (bertingkah laku) yang baik dan benarsemata-mata karena Allah SWT, maka baik dan benarlah hamba itu di hadapan Allah (baik dan benar dalam hubungannya kepada Allah =Hablum minAllah) dan juga di hadapan manusia (baik dan benar dalam hubungannya kepada sesama manusia =Hablum minAnnas). Sehingga tidak ada tempat lagi bagi kejahilan dan kejahatan (syetan) dalam diri hamba Allah.
2.             Shalat Aktual
Seperti halnya dengan Shalat Ritual, Shalat Aktual juga dilakukan/ dikerjakan pada waktu yang telah ditentukan yaitu:
1.        Gunakan waktu/ saat hidup-mu sebelum datang mati-mu.
2.        Gunakan waktu/ saat sehat-mu sebelum datang sakit-mu
3.        Gunakan waktu/ saat lapang-mu sebelum datang sempit-mu
4.        Gunakan waktu/ saat muda-mu sebelum datang tua-mu
5.        Gunakan waktu/ saatkaya-mu sebelum datang miskin-mu.
Bermakna Shalat Aktual ini wajib dilakukan/ dikerjakan di setiap waktu/ saat dalam kehidupan ini .Shalat Aktual merupakan praktek daripada Shalat Ritual, dimana dalam Shalat Aktual ini telah terjadi hubungan antara manusia dan manusia atau manusia dengan ciptaan Allah yang lain seperti binatang dan tumbuhan. Interaksi hubungan antara manusia dan manusia inilah yang dinamakan dengan hubungan (Hablum minAnnas). Hablum minAnnas ini akan berjalan harmonis dan selaras manakala setiap diri manusia memahamihakikat Shalat.
Di atas sudah kami terangkan bahwa di dalam Shalat ada tiga substansi yang sangat penting yang harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
1.    Di dalam Shalat ada niat (di dalam hati)Dalam kehidupan sehari-hari harus dipraktekkan oleh hamba Allah, dengan cara setiap melakukan pekerjaan apapun, niatkan dalam hati dengan baik dan benar karena Allah SWT.
2.    Di dalam Shalat ada bacaan (lisan)Bila membicarakan tentang bacaan tentu tidak lepas daripada lisan. Jadi praktek bacaan dalam Shalat adalahmenggunakan lisan kita dengan sebaik-baiknya dengan cara berbicara hal-hal yang baik dan benar di dalam kehidupan sehari-hari. Dimanapun kita berada hendaknya hamba Allah selalu berbicara atau menggunakan lisannya untuk membicarakan kebenaran dan kebaikan dengan halus, santun, baik dan benar.
3.    Di dalam Shalat ada gerakan (Perbuatan)Bila hamba Allah sudah selalu berniatyang baik dan benardalam hatinya, dan juga sudah menggunakan lisannya dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari, hendaknya langsung diikuti dengan gerakan (harakat) atau perbuatan yang baikdan benar pula. Yaitu perbuatan yang bermanfaat untuk dirinya dan juga lingkungannya.Berbuat baik dan benar semata-mata mengikuti kehendakAllah SWT selaku Rabb yang ditunduktaati.
Ketiga Subtansi Shalat di atas haruslah dijalankan oleh setiap hamba Allah agar selamat (Islam) kehidupannya di dunia dan juga selamat (Islam) kehidupannya di Akhirat.“Dan Shalat Aktual inilah yang lebih dominan dapat mencegah perbuatan keji dan munkar”.Bukan berarti mengesampingkan Shalat Ritual, ShalatRitual tetap wajib untuk dikerjakan.
Jadi pada dasarnya, orang yang masih suka mengerjakan perbuatanmaksiat, sesungguhnya mereka belum mempraktikan/ menjalankan Shalat Aktual tetapi baru sekedar menjalankan Shalat Ritual atau bahkan tidak menjalankan keduanya tetapi hanya KTP nya saja yang berlebelIslam.Sebagai orang Islam harus menjalankan keduanya (Shalat Ritual dan Shalat Aktual) dengan selaras dan harmonis.
Sesungguhnya bila dalam kehidupan sehari-hari niat kita selalu baik dan benar, ucapan yang keluar dari lisan kita ucapan yang baik dan benar serta perbuatan kita adalah perbuatan yang baik dan benar yang hanya semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, insya Allah Shalat kita sudahbenar sehingga terbuktilah bahwasannya Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.(Sesungguhnya Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar)Sesungguhnya niat kita, ucapan yang keluar dari lisan kita dan perbuatan kita sehari-hari dalam kehidupan inilah nanti yang pertama-tama dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah.
Sesungguhnya amal yang paling pertama dihisab adalah Shalat. Akhirnya dengan senantiasa bermohon ampun kepada Allah SWT, dan juga senantiasa mengharap rahmatdan hidayah Nya, mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi semuanya dan semakin menambah wawasan kita tentang Syahadat dan Shalat yang merupakan fase penting dalam pengabdian kita kepada Allah SWT secara benar. Sehingga benarlah pengabdian kita kepadaNya.
Sesungguhnya manusia tempat salah dan lupa, kebenaran hanya milik Allah dan aku berlindung serta bermohon perlindungan kepadaMu ya Allah dari perbuatan yang jahil dan perbuatan yang jahat (Syetan).
2.2. KESEMPURNAAN SHALAT
Berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan dirikita sendiri, bahwa tiada yang nyata pada diri kita… hanya diri bathin (Allah) dan diri zahir kita (Muhammad) adalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT. Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatehah yaitu :'Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)'Kalimat alhamdu ini diterima ketika rasulullah isra’ dan mi’raj dan mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan AllahSWT.
Jadi shalat itu bukan sekali-kali berarti :Menyembah, tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita itu adalah diri Allah semata. Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT. Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta tiada sesuatu yang kita punya : kecuali Hak Allah semata.'Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72
Inna ‘aradnal amanata ‘alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha wa’asfakna minha wahamalahal insanu.'
Artinya :“sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akansanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”
'Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :“Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah”'Yang berarti :Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya AllahSemata dengan tubuh zahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai dengan tanggal yang telah ditentukan.
Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri.'Karena bila manusia dapat mengenal dirinya, maka dengan itu pulalah ia dapat mengenal Allah.'Hadits Qudsi….
“Man Arafa Nafsahu Fakat Arafa Rabbahu”
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah 'ALIF Itu Artinya : Niat Sembahyang, LAM Itu Artinya : Berdiri, HA Itu Artinya : Ruku’MIM Itu Artinya : Duduk.
Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar) Perkata ini diambil dari peringatan ketika sempurnanya roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam AS. Adam AS. Pun berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
Dalam sembahyang harus memenuhi 3syarat :
1.Fiqli (perbuatan)
2.Qauli (bacaan)
3.Qalbi (Hati atau roh atau qalbu)
Mengapa kita sembahyang sehari semalam 17 rakaat :Adalah mengambil pengertian sebagai berikut :Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah'
1.Ah Itu Menandakan Sembahyang SubuhRakaat Yaitu Zat Dan Sifat'
2.Allah Itu Menandakan Sembahyang Zohor4 Rakaat Yaitu : Wujud, Alam, Nur Dan Shahadat.'
3.Muhammad Itu Menandakan Sembahyang Asar 4 Rakaat Yaitu : Tanah, Air, Api, Dan Angin'
4.Adam Itu Menandakan Sembahyang Maghrib 3 Rakaat Yaitu : Ahda, Wahda, Dan Wahdia'
5.Hawa Itu Menandakan Sembahyang Isya 4 Rakaat Yaitu : Mani’, Manikam, Madi, Dan Di'
MENGAPA KITA MENGUCAP DUA KALIMAH SYAHADAT 9 KALI DALAM 5 WAKTU SEMBAHYANG Sebab diri bathin manusia mempunyai 9 wajah.Dua kalimah syahadat pada :'
1.Sembahyang SUBUH 1 kali itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIRUSIR (Rahasia didalam Rahasia)'
2.Sembahyang ZOHOR 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH'
3.Sembahyang ASAR 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIA'
4.Sembahyang MAGHRIB 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan MUHAMMAD'
5.Sembahyang ISYA 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD'
MENGAPA KITA HARUS BERNIAT DALAM SEMBAHYANG Karena   niat itu merupakan kepala sembahyang.Hakekat niat letaknya pada martabat alif dan ataupun kalbu manusia didalam sembahyang itu kita lapazkan didalam hati :'Niat sbb :“aku hendak sembahyang menyaksikandiriku karena Allah semata-mata.”


HAKEKAT AL-FATEHA DALAM SHALAT'
1.Membersihkan hati dari syirik kepada Allah SWT'2.Mengingat kita bahwa tubuh manusiaitu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu Bulu, Kulit, Daging, Darah, Tulang, Lemak, Lendir

2.3. AKTUALIASI SYAHADAT DALAM IBADAH DAN MUAMALAH
Aktualisasi syahadat dalam ibadah dan muamalahyakni sebagai berikut:
1.     Syahadat sebagai inti ajaran Islam.Apabila syahadat yang merupakan inti ajaran Islam sudah menancap dalam dirinya sebagai akidah, maka berubah pula seluruh aspek kehidupannya.
2.   Syahadatain sebagai Asas perubahanSyahadat inilah yang akan selalu memompasemangat ummat Islam untuk selalu membuat perubahan yang lebih baik .
3.     Syahadat sebagaihakikat dakwah para rasul.Syariat yang dibawa rosul dapat berbeda-beda namun intinya tetap sama yaitu beriman kepaada Allah dan menjauhi thogut.
4.     Syahadat sebagaikeutamaan yang agung.Syahadat dapat menyelamatkan dari azab Allah di dunia dan akhirat. Juga menjadi sebab terhapusnya dosa danmaksiat sertta sebab masuknya seseorang kedalam surga dan tidak kekal di neraka.
Masyarakat muslim adalah masyarakat yang melambangkan prinsip-prinsip dan smua hal-hal yang penting. Tanpa terlambangnya prinsip dan hal-hal yang penting itu dalam perwujudan masyarakat, maka masyarakat itu tidak dapat dikatakan masyarakat islam.
Ciri pertama yang membedakan wujud masyarakat muslim ada bahwa masyarakat ini berdiri atas dasar penghambatan diri manusia kepada Allah semata dalam seluruh persoalan. Penghambatan ini dilambangkan dan dibentuk oleh syahadatLa ilaha illa Allah, Muhammad Raasulullah.Inilah masyarakat Muslim, yaitu masyarakat yang melambangkan perhambatan diri kepada Allah semata, dalam kepercayaan dan konsepsi para anggotanya, dalam system social dan perundang-undangan mereka, dan juga dalam upacara peribadatan dan ibadah mereka. Kalau adasalah satu dari segi-segi ini yang tidak terdapat, berarti islam itu sendiri tidak ada. Karena yang ada itu sesungguhnya justru Rukun pertamanya:La ilaha illa Allah, Muhammad Raasulullah.
Rusaknya syahadat dan hal-hal yang membatalkan Syahadat dan keimanan
1.     Bertawakkal dan bergantung pada selain Allah
2.     Mengingkari nikmat Allah, baik yang kelihatan atau yang tidak kelihatan, baik yang mudah dipikirkan atau yang memerlukan pengkajian secara mendalam.
3.     Bekerja atau berkhidmat dengan tujuan selain karena Allah.
4.     Membuat undang-undang menurut kemauan manusia bukan kehendak dan ketentuan yang telah digariskan oleh Allah.
5.   Memfokuskan segala ketaatan kepada selain Allah dengan Cara ang tidak dikehendaki-Nya.
6.     Benci atau menantang slah satu kandungan ajaran Islam aatu membenci seluruh ajaran islam.
7.     Mencintai kehidupan dunia melebihi kecintaanya terhadap akhirat (dunia gila) dan ia telah menjadikan dunia ini sebagai tujuan utamanya, serta merupakan segala-galanya dalam hidupnya.
8.     Menghina salah satu isi Al-Qur’an atau sunnah atau orang –oarang alim yang menegakannya, atau memperolok-olokan  hokum-hukum Allah atau syiar-syiar Islam.
9.     Tidak beriman dengan seluruh sumber-sumber hukum islam dari Al-Qur’an dan Sunnah.
10.   Mengangkat orang-orang kafir dan munafiqin sebagai pemimpin serta tidak mencintai orang-orang yang beraqidah Islam dan orang-orang mukmin.
11. Mengafirkan orang yang mengucapkan dua kalimat Syahadat serta tidak mengafirkan orang yang telah ingkar terhadap Syahadatain dan tidak menghalalkan perang dengannya.















BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah di kemukakan di atas secara konklusif dapat kami ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.     Pengucapan iman tercermin dalam ucapan kalimah syahadah:ash-hadu an-la ilaha illallah, wa asy-hadu annamuhammadan rasulullah,karena iman pada dasarnya adalah percaya dan membenarkan bahwatiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
2.     Dalam mengungkapkan Syahadat terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi, yaitu: ilmu, yakin, ikhlas, benar, taslim dan qobul.
3.     Syahadat adalah rukun islam yang pertamadari shalat, puasa, zakat dan haji.
4.     Syahadat bisa rusak dan bisa batal bila seseorang melakukan sesuatu bukan karena Allah atau atas izin-Nya.
Ketiga Subtansi Shalat di atas haruslah dijalankan oleh setiap hamba Allah agar selamat (Islam) kehidupannya di dunia dan juga selamat (Islam) kehidupannya di Akhirat.“Dan Shalat Aktual inilah yang lebih dominan dapat mencegah perbuatan keji dan munkar”.Bukan berarti mengesampingkan Shalat Ritual, ShalatRitual tetap wajib untuk dikerjakan.

3.2. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadikan para pembaca semakin luas pemahaman dan wawasan terutama dalam hal keimanan. Dan juga semoga isi dari makalah ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dapat mempertebal keimanan kita kepada Allah Swt.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar