PEMBAHASAN
TOKOH TOKOH MANAJEMEN
A.
Aliran Klasik
1.
Robert Owen (1771 – 1858)
Robert Owen (lahir di Newton,
Powys, Montgomeryshire, Wales, 14 Mei 1771 – meninggal 17 November 1858 pada umur 87 tahun) adalah pemikir utama sosialisme utopis, dia
adalah seorang pelaku bisnis yang sukses yang menyumbangkan banyak laba dari
bisnisnya demi peningkatan hidup karyawannya. Dia dianggap sebagai "Bapak"
gerakan koperasi.
Pada
awal tahun 1800-an, Robert Owen memperkenalkan teori tentang manajemen
personalia. Robert Owen menitikberatkan pentingnya penggunaan faktor produksi
mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Teorinya menyatakan bahwa bilamana
diadakan perawatan pada mesin akan memberikan keuntungan pada perusahaan,
demikian pula pada tenaga kerja bila diberikan perhatian berupa kompensasi,
asuransi kesehatan, tunjangan dan lainnya oleh pimpinan perusahaan akan
memberikan keuntungan pada perusahaan.
Owen meningkatkan kondisi kerja di pabrik,
menaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan,
menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual
keperluan hidup karyawan dengan harga layak dan berusaha memperbaiki lingkungan
hidup tempat karyawan tinggal.
Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas
hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan.
2.
Charles Babbage (1792 – 1871)
Kelahiran Babbage masih
diperdebatkan, tetapi dia kemungkinan besar lahir di 44 Row Crosby, Walworth
Road, London, Inggris. Sebuah plakat biru di persimpangan Larcom Street dan
Jalan Walworth. Tanggal lahir diberikan dalam obituari
di The Times 26 Desember 1792. Namun setelah muncul berita kematian, keponakan
menulis untuk mengatakan bahwa Charles Babbage lahir satu tahun sebelumnnya
Charles Babbage mengemukakan bahwa aplikasi
prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari
tenaga kerja dan menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara
efektif dan efisien. Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (division of labour) yang memiliki
beberapa keunggulan, yaitu : waktu yang diperlukan untuk belajar dari
pengalaman-pengalaman yang baru, harus ada spesialisasi dalam pekerjaan (karena
banyak waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan
barunya sehingga menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja), kecakapan dan
keahlian seseorang bertambah karena seseorang pekerja bekerja terus-menerus
dalam tugasnya, adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi
alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam
pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan
seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya
rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat
memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem
pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja
memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam
peningkatan produktivitas.
3.
Frederick Winslow Taylor (1856 - 1915)
Frederick Winslow Taylor (lahir 20 Maret 1856 – meninggal 21 Maret 1915) adalah seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang
terkenal atas usahanya meningkatkan efesiensi
industri. Ia dikenal sebagai
"bapak manajemen
ilmiah" dan pemimpin
intelektual dari Gerakan
Efesiensi.
Frederick Winslow Taylor memperkenalkan teori
scientific management, teori
manajemen yang menganalisis dan mensintesis alur kerja dengan tujuan
meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Taylor percaya bahwa keputusan
berdasarkan tradisi dan aturan-aturan praktis harus diganti dengan prosedur
yang tepat, yang dikembangkan setelah mempelajari kinerja individu ditempat
kerja. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific
Management, yaitu :
a.
Menghilangkan
sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan sisetiap
unsur-unsur kegiatan.
b.
Memilih
pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan
dan pendidikan kepada pekerja.
c.
Setiap
petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan
tugas
d.
Harus
menjalin kerja sama yang baik antara pemimpin dengan pekerja.
Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau
menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun
prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :
a.
Adanya ilmu
pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
b.
Adanya hubungan
waktu dan gerak kelompok.
c.
Adanya kerja
sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
d.
Bekerja untuk
hasil yang maksimal.
e.
Mengembangkan
seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat
kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan.
Taylor mengatakan bahwa scientific management merupakan tugas setiap manajer untuk
mengetahui hal yang terbaik (best of the
best) melalui penganalisaan, observasi dan percobaan-percobaan. Observasi
yang dilakukannya antara lain : time and
motion study, organisasi fungsional dan the
taylor differential rate system.
4.
Henry Laurance Gantt (1861 - 1919)
Henry Laurence Gantt (1861-23 November 1919 di Calvert
Country, Amerika) adalah seorang
konsultan manajemen
berlatarbelakang insinyur mekanik yang
menciptakan peta Gantt (Gantt Chart) terkena. Sumbangan Henry L. Grant
yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor.
Beliau juga memperkenalkan sistem Charting
yang terkenal dengan Gant Chart.
Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat
hubungan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna
yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga
menggarisbawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem
pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala
masalah manajemen. Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam
menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang
lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan
dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya Gantt Chart yang terkenal tersebut.
Teknik ini pelopor teknik-teknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Techique).
5.
Frank Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth
(1868-1924 dan 1878-1972)
Frank Bunker Gilbreth (7 Juli 1868-14 Juni 1924) adalah penganjur manajemen
ilmiah dan perintis studi
gerak dan waktu. Ia juga
terkenal sebagai bapak dan tokoh sentral dalam novel Cheaper by the DozenLillian Moller Gilbreth, BA, MA, PhD (24 Mei 1878–2 Januari 1972) adalah salah seorang wanita ilmuwan Amerika Serikat yang pertama
kali menyandang gelar doktor (Ph.D).
Suami istri ini selain rnempelajari masalah gerak
dan kelelahan, juga tertarik dengan usaha membantu pekerja menampilkan
potensinya secara penuh sebagai makhluk manusia. Setiap langkah yang
dapat rnenghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenal dengan
tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatihan yang
senantiasa mencari kesempatan baru, atau terkenal dengan konsep "three position plan of promotion".
Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal
penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial manusia dalam
berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan
fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja
sebagai manusia biasa.
Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek
manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi yaitu usaha untuk
menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas
tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, harus memandang
para pekerja dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di
antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap
pekerja.
6.
Harrington Emerson (1853 – 1931)
Harrington Emerson
Columbus (26 Maret 1864 - 15 Desember 1945) adalah ke-48 Gubernur Maryland di Amerika Serikat 1916-1920. Menjabat sebagai Pengawas Keuangan Maryland 1912-1916. Jangkanya sebagai gubernur berakhir 14
Januari 1920, dan dia kembali ke praktik hukumnya. Dia tetap aktif di politik,
tetapi tidak berhasil dalam pemilihan hakim Circuit Yudisial tahun 1926, dan
gagal dalam pemilihan untuk Distrik Kongres Pertama Maryland
Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan,
dimana dari hasil penelitiannya menunjukkan kebenaran prinsip yaitu bahwa uang
akan lebih berhasil bila mengetahui tujuan penggunaannya. Bukti dari pendapat
Emerson yaitu adanya istilah Management
by Objective (MBO). Dikemukakan 12 prinsip efisiensi untuk mengatasi
pemborosan dan ketidak-efisienan, yaitu :
a.
Clearly defined ideals
b.
Common sense
c.
Competent causal
d.
Dicipline
e.
The fair deal
f.
Reliable
g.
Give an order, planning and schedulling
h.
Schedule, standard working and time
i.
Standard condition
j.
Standard operation
k.
Written standard practice instruction
l.
Efficiency reward
7. Henry
Fayol (1841 – 1925)
Henri Fayol ( Istanbul , 29 Juli
1841 - Paris , 19
November 1925) adalah seorang Perancis insinyur pertambangan dan direktur tambang yang mengembangkan teori umum
dari administrasi bisnis. Dia
dan rekan-rekannya mengembangkan teori ini secara terpisah dari manajemen ilmiah. Dia adalah salah satu kontributor yang paling
berpengaruh untuk konsep modern manajemen.
Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik
administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks. Peranan Fayol
dapat disejajarkan dengan Taylor, dua tokoh ini mengemukakan hal yang sama
bahwa ada prinsip-prinsi manajemen tertentu yang harus disejajarkan dan
dipelajari oleh para manajer dan karyawan. Tapi kedua tokoh tersebut berbeda
dalam titik perhatiannya, dimana Fayol menitik beratkan pada manajer tingkat
bawah, sedangkan Taylor menitikberatkan pada manajer tingkat menengah dan atas.
Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke
dalam 6 macam :
a.
Teknik produksi dan manufakturing produk
b.
Komersial
c.
Keuangan
d.
Keamanan
e.
Akuntansi
f.
Manajerial
Ø Perencanaan (Planning)
Ø Pengorganisasian dan (Organizing
Ø Memerintah (Commanding)
Ø Pengkoordinasian (Coordinating)
Ø Pengendalian (Controlling)
8.
James D. Mooney
James D. Mooney, insinyur dan eksekutif perusahaan,
lahir di Cleveland, Ohio di 18 Februari, 1884James D Mooney mengartikan
organisasi sebagai kelompok orang yang terdiri dua atau lebih orang untuk
mencapai tujuan tertentu. Ada empat unsur yang harus diperhatikan dalam
organisasi yaitu : koordinasi, prinsip hierarki, prinsip fungsional dan prinsip
staf.
Mooney mengartikan organisasi sebagai
kelompok orang yang terdiri atas dua atau lebih orang untuk mencapai tujuan
tertentu. Ada empat unsur yang harus diperhatikan dalam organisasi yaitu :
koordinasi, prinsip hierarki, prinsip fungsional dan prinsip staf.
a.
Koordinasi, syarat adanya koordinasi meliputi
wewenang, saling melayani, doktrin (perumusan tujuan) dan disiplin.
b.
Prinsip hierarki, proses hirarki mempunyai prinsip, prospek
dan pengaruh sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan definisi
fungsional.
c.
Prinsip fungsional, adanya fungsionalisme tugas
yang berbeda.
d.
Prinsip staf, kejelasan perbedaan antara staff dan
lini
9.
Max Webber (1864 – 1920)
Karl Emil Maximilian Weber (lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864 – meninggal di München, Jerman, 14 Juni 1920 pada umur 56 tahun). Dia adalah anak tertua dari
tujuh bersaudara dari Max Weber Sr , seorang kaya dan terkemuka PNS dan anggota dari Partai
Liberal Nasional , dan
istrinya Helene FallensteinDia adalah seorang ahli ekonomi politik dan sosiolog
dari Jerman yang
dianggap sebagai salah satu pendiri ilmu sosiologi dan administrasi negara
modern
Menurut pandangannya peradaban
barat ditandai oleh kecenderungan orang Eropa untuk menyukai organisasi, rasionalisasi dan birokrasi baik dalam
bidang pemerintahan, politik praktis maupun lembaga swadaya masyarakat.
Max Weber mengembangkan teori
Manajemen Birokrasi. Ia menekankan pada kebutuhan akan penetapan hierarki yang
sempurna ditentukan oleh penetapan peraturan dan garis wewenang yang jelas.
Pemikiran Weber sangat dipengaruhi oleh idealisme Jerman dan khususnya oleh neo-Kantianisme , yang ia telah terpapar melalui Heinrich Ricky , rekan profesor di Universitas Freiburg. Terutama
penting untuk bekerja Weber adalah keyakinan neo-Kantian bahwa realitas pada
dasarnya kacau dan dimengerti, dengan semua pesanan yang rasional yang berasal
dari cara di mana pikiran manusia memusatkan perhatiannya pada aspek-aspek
tertentu dari realitas dan mengatur persepsi yang dihasilkan.
10.
Mary parker Follet (1868 – 1933)
Mary Parker Follett (lahir di Massachusetts, Amerika Serikat, 3 September 1868 – meninggal di Boston, 18 Desember 1933 pada umur 65 tahun) merupakan seorang pekerja
sosial dan philosopi socialMary Parker Follet adalah salah satu dari dua guru
besar manajemen wanita pada hari-hari awal teori manajemen klasik.
Dia mengakui sifat holistik komunitas dan
maju gagasan "hubungan timbal balik" dalam memahami aspek-aspek
dinamis dari individu dalam hubungannya dengan orang lain. Follet menganjurkan
prinsip apa yang disebut "integrasi", atau noncoercive pembagian
kekuasaan berdasarkan penggunaan konsep nya "kekuasaan dengan"
daripada "kekuasaan atas." Ide-idenya pada negosiasi , kekuasaan , dan partisipasi karyawan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan bidang studi organisasi , alternatif
penyelesaian sengketa , dan Gerakan Hubungan Manusia
Follet menjembatani antara teori klasik dan
hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follet pada teori klasik tapi
memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam
perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan
dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
Beliau percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis
antara karyawan dan manajemen berdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya
benar untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai
penerima perintah. Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi,
bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi
haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer
11.
Oliver Sheldon (1894 – 1951)
Oliver
Sheldon (1894-1951) adalah seorang direktur Perusahaan Rowntree di York. Dia terlibat
restrukturisasi manajemen dan organisasi perusahaan gula-gula yang tumbuh pada
tahap di mana pertumbuhan dimaksud dengan kebutuhan itu untuk menjauh dari
manajemen, pribadi yang berpusat pada keluarga pendirinya, Yusuf Rowntree , menuju kebudayaan yang lebih profesional
Filsafat rnanajemen pertama kali ditulis dalam
bukunya pada tahun 1923, tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia ,
usaha, sehingga etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen, artinya
melakukan pelayanan barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar kepada
masyarakat.
Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :
a.
Kebijakan,
keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.
b.
Manajemen
seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai
keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang
diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.
c.
Manajemen
dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep
keadilan sosial.
12.
Chaster L.
Barnard (1886 – 1961)
Chester Barnard Irving (November 7, 1886 - 7 Juni
1961). Dia adalah seorang Amerika bisnis eksekutif, administrator publik, dan penulis pekerjaan
perintis dalam manajemen teori dan studi organisasi
Buku monumentalnya 1938, Fungsi Eksekutif,
menetapkan suatu teori organisasi dan fungsi eksekutif dalam organisasi.
Dalam bukunya The
Function of the Executive (1938) mengatakan bahwa organisasi merupakan
sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan yang hendak dicapai.. Menurut
teorinya yang diberi nama teori penerimaan mengatakan bahwa seorang bawahan
akan menerima perintah hanya bila dia memahami dan mampu serta berkeinginan
untuk mencapainya. Barnard adalah pelopor penggunaan pendekatan sistem.
Fungsi klasik Barnard buku 1938 dari Eksekutif membahas, seperti
judulnya, fungsi eksekutif, tetapi bukan dari sudut pandang intuitif semata,
melainkan berasal dari konsepsi mereka tentang sistem koperasi. Barnard
diringkas fungsi eksekutif sebagai berikut:
Ø Membangun dan mempertahankan sistem
komunikasi;
Ø Mengamankan layanan penting dari
anggota lainnya;
Ø Perumusan tujuan organisasi dan
tujuan.
Barnard merumuskan dua teori yang menarik: salah
satu otoritas dan yang
lainnya dari insentif. Terlihat
dalam konteks sistem komunikasi berdasar pada 7 aturan
Ø Saluran-saluran komunikasi harus
pasti
Ø Setiap orang harus tahu dari
saluran-saluran komunikasi
Ø Setiap orang harus memiliki akses ke
saluran komunikasi formal
Ø Jalur komunikasi harus sesingkat dan
sebagai langsung sebagai mungkin
Ø Kompetensi orang-orang yang berfungsi
sebagai pusat komunikasi harus memadai
Ø Jalur komunikasi tidak boleh terputus
ketika organisasi berfungsi;
Ø Setiap komunikasi harus dikonfirmasi
B. Aliran
Neo Klasik
1. Hugo
Munsterberg (1863 – 1916)
Hugo
Münsterberg dilahirkan dalam sebuah keluarga Yahudi di Danzig (sekarang
Gdansk, Polandia) di bagian sebelah timur kota pelabuhan Prusia, adalah
seorang Jerman-Amerika psikolog . Dia adalah
salah satu pelopor dalam psikologi terapan , memperluas penelitian dan teori-teori untuk
Industri / Organisasi, hukum, medis, klinis, pengaturan pendidikan dan bisnis.
Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga
dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya Psychology and Indutrial Efficiency, ia memberikan 3 cara untuk
meningkatkan produktivitas:
a.
Menempatkan
seorang pekerja terbaik (best
possible person) yang paling
sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya.
b.
Menciptakan
kondisi kerja yang terbaik (best
possible work) yang
memenuhi syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
c.
Menggunakan
pengaruh psikologis (best possible effect) agar memperoleh dampak yang paling tepat dalam
mendorong karyawan.
2.
Elton Mayo (1880 – 1949)
George Elton Mayo (1880-1949), ahli teori
sosial dan psikolog industri, lahir pada tanggal 26 Desember 1880 di Adelaide,
putra sulung dari George Gibbes Mayo, juru dan insinyur sipil kemudian, dan
istrinya Maria Henrietta, Donaldson née.
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne,
dimana hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi
dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan
manusiawi dalam organisasi juga buruk. Hasil percobaan Howthorne menyatakan
bahwa kenaikan produktivitas bukan diakibatkan oleh insentif keuangan.Rantai
reaksi emosional antar pekerja berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas,
perhatian khusus dan simpatik sangat berpengaruh.
Dalam pendidikan dan pelatihan bagi para manajer
dirasa semakin pentingnya people
management skills daripada engineering
atau technicall skills, Sehingga konsep dinamika kelompok dalam praktek
manajemen lebih penting daripada manajemen atas dasar kemampuan perseorangan
(individu). Walaupun demikian ada beberapa kelemahan temuan Mayo yang
dinyatakan oleh orang-orang yang beranggapan kepuasan karyawan bersifat
kompleks, karena selain ditentukan oleh lingkungan sosial, juga oleh
faktor-faktor lainnya yaitu tingkat gaji, jenis pekerjaan, struktur dan kultur
organisasi, hubungan karyawan manajemen dan lain-lain. Gerakan hubungan manusia
terus berkembang dengan munculnya pemikiran-pemikiran lain yang juga tergolong
dalam aliran perilaku yang lebih maju.
3.
William Ouchi (1981)
William G. Ouchi (lahir 1943) adalah seorang
profesor Amerika dan penulis dalam bidang manajemen bisnis. Bill Ouchi lahir
dan dibesarkan di Honolulu, Hawaii. Dia adalah seorang profesor sekolah bisnis
Stanford selama 8 tahun dan telah menjadi anggota fakultas dari Sekolah
Anderson of Management di University
of California, Los Angeles selama
bertahun-tahun.
William Ouchi, dalam bukunya "theory Z -How America Business Can Meet The
Japanese Challen ge (1981)", memperkenalkan teori Z pada tahun 1981
untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori
beliau didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi.
Teori Z : Bagaimana American Management Bisa Temui
Tantangan Jepang dan New York
Times best seller selama lebih dari lima bulan. Saat ini peringkat sebagai buku
yang paling banyak memegang ketujuh dari 12 juta judul yang diselenggarakan di
perpustakaan 4000 AS. Buku keduanya, Formulir Society M: Bagaimana Amerika
Teamwork dapat menangkap kembali Competitive Edge, meneliti berbagai teknik
menerapkan pendekatan itu. Ouchi juga datang dengan tiga pendekatan untuk kontrol dalam manajemen organisasi:
·
Pasar kontrol
·
Birokrasi kontrol
·
Clan kontrol
C. Aliran
Manajemen Modern
1.
Douglas McGregor (1906 – 1964)
Douglas Murray McGregor (1906-1964) adalah seorang Manajemen profesor di MIT Sloan
School of Management dan presiden
Antioch College 1948-1954. Di tahun 1960 dalam bukunya The Human Side of
Enterprise ia mengidentifikasi pendekatan menciptakan lingkungan di mana
karyawan termotivasi melalui berwibawa, pengarahan dan pengawasan, integrasi
dan pengendalian diri, yang ia sebut teori X dan teori Y
Dia membedakan 2 asumsi dasar alternatif mengenai
manusia dan pendekatan mereka terhadap pekerjaan. 2 asumsi tersebut memunculkan
teori X dan teori Y.
a.Teori X : pandangan tradisional tentang motivasi
(pekerjaan yang dibenci oleh karyawan yang harus diberi motivasi dengan
paksaan, uang dan pujian)
b.Teori Y : pekerja/orang sudah memiliki motivasi
untuk bekerja melakukan pekerjaan dengan baik
Teori X berasumsi bahwa
Karyawan
|
Teori Y berasumsi bahwa
Karyawan
|
Tidak suka bekerja
|
Suka bekerja
|
Tidak membuat ambisi
|
Mampu mengendalikan diri
|
Tidak bertanggung jawab
|
Menyukai tanggung jawab
|
Enggan untuk berubah
|
Penuh imajinasi dan kreasi
|
Lebih suka dipimpin dari
pada memimpin
|
Mampu mengarahkan dirinya
sendiri
|
2.
Edgar Schein (1928 - ....)
Edgar Schein Henry (lahir 1928), seorang
mantan profesor di MIT Sloan
School of Management, telah
membuat tanda penting pada bidang pengembangan organisasi di berbagai bidang, termasuk pengembangan karir, konsultasi kelompok proses, dan budaya organisasi. Schein Model budaya organisasi berasal pada
1980-an. Schein (2004) mengidentifikasi tiga tingkat yang berbeda dalam budaya
organisasi:
1.
artefak dan perilaku
2.
nilai yang dianut
3.
asumsi
Prinsip Dasar Perilaku
Organisasi :
a.
Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu
proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
b.
Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang
digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati.
c.
Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan
manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
d.
Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen
pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Beberapa gagasan yang lebih
khusus dari berbagai riset perilaku :
a.
Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses
atau kegagal an pencapaian tujuan organisasi.
b.
Manajer masa kini harus diberi latihan dalam
pemahaman prinsip-prinsip dan konsep-konsep manajemen.
c.
Organisasi harus menyediakan iklim yang
mendatangkan kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan seluruh kebutuh an
mereka.
d.
Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan
keterlibat an para karyawan.
3. Abraham Maslow (1908-1970)
Abraham Harold Maslow (1 April 1908 - 8 Juni 1970)
adalah seorang Amerika profesor psikologi di Brandeis University , Brooklyn College , Sekolah
Baru untuk Penelitian Sosial dan Columbia University yang menciptakan hierarki kebutuhan Maslow .
Beliau seorang psikolog humanistis,
dari USA memperkenalkan teori aktualisasi diri dengan menandaskan bahwa tujuan
utama psikoterapi adalah membangun integritas seseorang.
Mengemukakan adanya hierarki
kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses
motivasi.
Tingkatan Kebutuhan manusia
menurut Maslow sebagai berikut :
a.
Kebutuhan Fisologis, hampir semua kebutuhan dasar
manusia kebutuhan akan pemelioharaan biologis, makan, minum dan kesejahteraan
fisik.
b.
Kebutuhan Keamanan, kebutuhan akan perlidungan dan
kepastian dalam kehidupan sehari-hari.
c.
Kebutuhan Sosial, kebutuhan akan kasih sayang, rasa
memiliki dalam hubungan dengan orang lain.
d.
Kebutuhan Harga Diri secara Penuh, kebutuhan akan
harga diri dimata orang lain, penghormatan, prestise, harga diri, kemampuan
diri dan dianggap ahli.
e.
Kebutuhan Aktualisasi Diri, tingkat kebutuhan yang
paling tinggi, kebutuhan akan self
fulfilment berkembang dan menggunakan kemampuannya.
4. Robert Blak dan Jane Mouton (1930 – 1987)
Blake lahir pada tahun 1918 dan belajar psikologi
di Berea College, University of Virginia, di mana ia mengambil MA pada tahun
1941, kemudian di University of Texas di Austin, di mana ia mengambil gelar
Ph.D. pada tahun 1947. Dia tinggal di University of Texas sebagai profesor
hingga tahun 1964, menerima LL.D pada tahun 1992.
Jane Mouton belajar matematika murni dan fisika di
University of Texas dan diterima MA dalam psikologi dari Florida State
University pada tahun 1951 dan Ph.D. dari University of Texas pada tahun 1957.
Blake dan Mouton mengembangkan konsep Grid manajerial saat bekerja bersama-sama
di University of Texas, dan ide-ide mereka diuji dan dikembangkan melalui
pelaksanaan program pengembangan organisasi di perusahaan minyak Amerika Exxon.
Robert R. Blake Dan Jane
Srygley Mouton bekerja bersama
di departemen psikologi dari University of Texas selama tahun 1950-an dan
1960-an. Mereka dikenal terutama untuk pengembangan dari "Grid
manajerial" sebagai kerangka kerja untuk memahami perilaku
manajerial. Mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid)
Blake dan Mouton mengidentifikasi dua driver
fundamental dari perilaku manajerial sebagai kepedulian untuk mendapatkan
pekerjaan, dan kepedulian terhadap orang yang melakukan pekerjaan. Mereka
berpendapat bahwa, di satu sisi, perhatian eksklusif untuk produksi dengan
mengorbankan kebutuhan mereka yang terlibat dalam produksi menyebabkan
ketidakpuasan dan konflik, sehingga dapat mempengaruhi kinerja, tetapi bahwa,
di sisi lain, kekhawatiran yang berlebihan untuk menghindari konflik dan
memelihara hubungan baik juga merugikan pencapaian tujuan dan sasaran.
5.
Fred Feidler (1967)
Fred Fiedler Edward (lahir 1922) adalah salah
satu peneliti terkemuka di bidang
psikologi Industri dan organisasi abad ke-20. Dia adalah bisnis dan manajemen psikolog di University of Washington .
Dia menerapkan pendekatan kontingensi pada studi
kepemimpinan.`
6.
Rensis Likert (1903–1981)
Rensis Likert (5 Agustus 1903-3 September
1981) adalah seorang pendidik Amerika dan psikolog organisasi paling dikenal
untuk penelitian tentang manajemen gaya. Dia mengembangkan nya Skala Likert dan model yang menghubungkan pin .
pada tahun 1960-an Likert mengembangkan empat
sistem manajemen yang menggambarkan hubungan, keterlibatan, dan peran antara manajemen
dan bawahan dalam pengaturan industri, antara lain : sistem (1) explotatif
otoritatif, sistem (2) kebajikan otoritatif, sistem (3) konsultatif dan sistem
(4) Partisipatif kelomPOK.
7.
Frederick Herzber (1923 – 2000)
Frederick Herzberg Irving (17 April 1923 - 19
Januari 2000) lahir di Massachusetts adalah seorang Amerika psikolog yang menjadi
salah satu nama yang paling berpengaruh dalam manajemen bisnis. Dia paling
terkenal untuk memperkenalkan tentang pengayaan pekerjaan dan teori Motivator-Hygiene .
Terkenal dengan teori motivasi higienis atau teori dua
faktor.
Motivator Factors
|
Hygiene Factors
|
§ Achievement
§ Recognition
§ Work Itself
§ Responsibility
§ Promotion
§ Growth
|
§ Pay and Benefits
§ Company Policy and
Administration
§ Relationships with
co-workers
§ Supervision
§ Status
§ Job Security
§ Working Conditions
§ Personal life
|
Ia mengusulkan beberapa temuan
kunci sebagai hasil dari identifikasi ini:
a.
Orang-orang dibuat tidak puas oleh lingkungan yang buruk, tetapi mereka
jarang dibuat puas oleh lingkungan yang baik.
b.
Pencegahan ketidakpuasan adalah sama pentingnya dengan dorongan dari
motivator kepuasan.
c.
Faktor higienis beroperasi secara independen dari faktor-faktor
motivasi.
d.
Seorang individu dapat sangat termotivasi dalam pekerjaannya dan merasa
tidak puas dengan lingkungan kerja.
e.
Semua faktor-faktor higienis sama pentingnya, walaupun frekuensi
kejadiannya berbeda jauh.
8.
Chris Argyris
(1923 – 2008)
Chris Argyris (lahir 16 Juli 1923 di Newark, New Jersey , Amerika Serikat) adalah Amerika teori bisnis, Profesor Emeritus di Harvard Business School , dan Pemimpin Pemikiran di Memantau Kelompok . Ia dikenal untuk pekerjaan mani di daerah tersebut
dari "Belajar Organisasi". Mengatakan bahwa organisasi sebagai sistem
sosial atau sistem antar hubungan budaya
Penelitian awal Chris Argyris 'mengeksplorasi
dampak dari struktur organisasi formal, sistem kontrol dan manajemen pada
individu dan bagaimana mereka merespon dan beradaptasi dengan mereka.
Penelitian ini menghasilkan Kepribadian buku dan Organisasi, 1957
dan Mengintegrasikan Individu dan Organisasi, 1964. Dia kemudian
mengalihkan fokus untuk perubahan organisasi, khususnya mengeksplorasi perilaku
para eksekutif senior dalam organisasi (Kompetensi interpersonal dan
Efektivitas Organisasi, 1962; Organisasi dan Inovasi, 1965).
D. Tokoh Teori Yang Sangat Berpengaruh Dalam Bidang Manajemen
William Edwards Deming (14 Oktober 1900 – 20
Desember 1993) adalah seorang Amerika statistik , profesor , penulis , dosen ,
dan konsultan .
William Edwar Deming menganjurkan bahwa semua
manajer harus memiliki apa yang disebut Sistem Pengetahuan yang sangat besar,
yang terdiri dari empat bagian:
a. Apresiasi suatu sistem: memahami keseluruhan proses
yang melibatkan pemasok, produsen, dan pelanggan (atau penerima) barang dan
jasa (dijelaskan di bawah);
b. Pengetahuan variasi: kisaran dan menyebabkan
variasi dalam kualitas, dan penggunaan sampling statistik dalam pengukuran;
c. Teori pengetahuan: konsep menjelaskan pengetahuan
dan batas-batas dari apa yang dapat diketahui (lihat juga: epistemologi )
d. Pengetahuan psikologi: konsep alam manusia.
Deming menjelaskan, “Orang tidak perlu menjadi
unggulan di setiap bagian atau di keempat bagian dalam rangka memahami dan
menerapkannya. Ke-14 poin untuk manajemen dalam industri, pendidikan, dan
pemerintah mengikuti secara alami sebagai penerapan pengetahuan di luar, untuk
transformasi dari gaya kini manajemen Barat ke salah satu optimasi. “
Segmen berbagai sistem pengetahuan yang mendalam
yang diusulkan di sini tidak dapat dipisahkan Mereka berinteraksi satu sama
lain.. Dengan demikian, pengetahuan psikologi tidak lengkap tanpa pengetahuan
variasi.
Seorang manajer orang perlu memahami bahwa semua
orang berbeda Ini bukan orang peringkat.. Dia perlu memahami bahwa kinerja
sebagian besar ada yang diatur oleh sistem yang ia bekerja, tanggung jawab
manajemen.
Orang terkaya sekaligus investor jempolan asal
negeri Paman Sam ini terbilang investor jenius yang menciptakan
pemikiran-pemikiran dalam memutar uang untuk menjadi investor tulen. Salah satu
kejeniusan pemikirannya adalah teori nilai yang diringkas menjadi kesadaran
bahwa harga pasar harus lebih rendah dari nilai.
Siapa sangka dengan teorinya itu, seorang Buffett
yang memulai investasi dengan US$ 3.700 pada tahun 1965 berhasil
melipatgandakannya menjadi US$ 100 miliar di tahun 2006. Hal ini disampaikan
oleh Robert P. Miles seorang penulis sekaligus sahabat Warren Buffett dalam
acara Danareksa Sekuritas Investor Gathering, the science of investing and the
art of managing yang di paparkan oleh penulis Robert Miles, di Hotel Ritz
Carlton Pacific Place, SCBD, Sudirman, Jakarta, Selasa (12/8/2008).
Menurut Miles, Buffett adalah sosok investor yang
jenius yang memiliki teori value investing, yang selalu mengedepankan investasi
dibawah nilai. Ia tidak takut masuk ke pasar pada saat nilai pasar sedang
turun, namun ia akan mendapatkan keuntungan (gain) pada saat harga pasar naik.
Ia juga tidak lupa selalu mengontrol emosinya,”
kata Miles. Miles menambahkan, Buffett seorang investor yang tidak hanya
terpaku dengan harga pasar karena hal itu tidak benar-benar mewakili bisnis
tertentu. Menurutnya, sosok Buffet selalu berprinsip bahwa market adalah
pelayan kita bukan tuan bagi kita (investor). Ia juga menambahkan, sosok
Buffett adalah fenomena baru dalam dunia investasi sekarang ini, ia telah
memadukan kemampuan berfikir, matematika dan keterampilan dirinya.
3. Philip Kotler
Philip Kotler
(lahir 27 Mei 1931 di Chicago) adalah SC Johnson & Son Distinguished
Profesor Pemasaran Internasional di Kellog Sekolah Manajemen di Northwestern University.
Philip Kotler
adalah salah satu guru marketing yang banyak berjasa dalam pengembangan ilmu
marketing di dunia.
Sampai saat
ini, Kotler telah banyak memberikan kontribusi yang sangat signifikan di dunia
marketing. Banyak buku yang telah ditulis dan memberikan pemikiran baru di
dunia marketing. Mulai dari textbook, sampai buku-buku praktis telah banyak
ditulis. Sehingga para akademisi dan praktisi bisnis menjadikan ide-ide Kotler
sebagai pegangannya. Tidak heran bila Kotler menjadi salah satu pemikir yang
berpengaruh di dunia bisnis.
Kotler
berhasil dinobatkan oleh Financial Time, media harian internasional bergengsi
di dunia, sebagai ”Most Influential Business Writer or Management Guru”,
dibelakang Jack Welch, Bill Gates, dan Peter Drucker. Ada cerita menarik bila
kita coba melihat kebelakang proses perjalanan hidup Kotler hingga akhirnya
menjadi guru marketing dunia. Ternyata, sebelum menjadi guru marketing, Kotler
adalah seorang ekonom yang cukup banyak menyumbangkan pemikirannya di
jurnal-jurnal ekonomi.
Kotler
dikembangkan konsep baru dalam pemasaran termasuk atmospherics , demarketing , megamarketing turbomarketing, dan synchromarketing. Ia percaya
bahwa teori pemasaran perlu melampaui teori harga dan menggabungkan dinamika
sistem inovasi, distribusi dan promosi ke dalam menganalisis, menjelaskan dan
memprediksi hasil ekonomi.
4.
Michael Eugene Porter
Michael
Eugene Porter (lahir 1947) adalah Profesor Universitas di Harvard Business
School, dalam bidang manajemen dan ekonomi. Dia adalah pendiri organisasi
nirlaba yang disebut Initiative for a Competitive Inner City dan salah satu
pendiri dari The Monitor Group.
SWOT Analysis
adalah Porter Five Forces analysis, gambaran posisi bisnis kita di dalam suatu
industri. Analisa Five Forces Porter The threat of a substitute product.
Semakin banyak dan dekat barang substitusi, maka pelanggan juga bisa beralih
dengan mudah. Force ini dipengaruhi switching cost, kecenderungan untuk substitusi,
diferensiasi produk, dan lainnya.
The threat of
the entry of new competitors. Force dipengaruhi oleh brand equity, hambatan
masuk seperti paten dsb, distribusi, skill atau core competence tertentu,
economies of scope, cost advantage, dan lainnya.
The
bargaining power of customers. dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi
pembeli, switching cost pembeli, ketersediaan barang, besar order pembeli,
sensitivitas harga, tingkat diferensiasi, dan sebagainya.
The
bargaining power of suppliers. Supplier merupakan tempat dimana kita membeli
input yang digunakan untuk bahan produksi. Force ini ditentukan switching cost
ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier, ketersediaan
substitusi input, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat hubungan dengan
supplier.
The intensity
of competitive rivalry. Semakin banyak jumlah pesaing, dengan produk yang
berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan. Force
ini ditentukan oleh jumlah pesaing, perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan,
diferensiasi produk, perbedaan harga, exit barriers, dan sebagainya.
Peter Ferdinand Drucker (November 19, 1909 -
November 11, 2005) adalah seorang penulis yang berpengaruh, konsultan
manajemen, dan self-dijelaskan "ekologi sosial." Dialah yang pertama
mendefinisikan seni manajemen yang efektif. Pengaruh kepionirannya pada gagasan
dan praktek manajemen yang ada dewasa ini belum tertandingi di seluruh dunia.
Druker mengajarkan struktur desentralisasi. Ini
didapatkan dari studi kasus di General Motors. Ia menyebutkan, kantor pusat
harus menahan diri untuk tidak mengatur suatu divisi bagaimana melakukan
pekerjaanya. Drucker berkomentar: Apa yang baik bagi Amerika adalah baik pula
bagi General Motors (1953). Beberapa gagasan yang baik untuk jadi
tindakan dikemukakan
Drucker setiap waktu. Misalnya, luangkan waktu
sebanyak yang diperlukan dalam membuat keputusan yang mempengaruhi orang
banyak. Kemudian memastikan semua orang memahami mengenai apa sebenarnya bisnis
yang dilakukan. Dan jangan pernah tinggalkan untuk mempelajari apa yang terjadi
di luar bisnis dan diantara pelanggan maupun non pelanggan.
Pemikiran Druker tidak jauh dari manajemen
berdasarkan sasaran. Desentralisasi dan delegasi. Mengelola pekerjaan
pengetahuan. Menggunakan fokus pelanggan. Melakukan manajemen waktu.
Mengembangkan kekuatan inovasi
6. Kenichi Ohame
Kenichi
Ohmae (大前研 Ōmae Ken'ichi ? , lahir 21 Februari 1943 di Kitakyushu , Prefektur Fukuoka ) adalah bisnis dan perusahaan strategi yang mengembangkan model 3C .
Dr Kenichi Ohmae, yang digambarkan sebagai "Mr
Strategi "seluruh dunia, yang sebelumnya Ketua Konferensi Japan Atomic
Industri, pembicaraan tentang kecelakaan nuklir di Fukushima Daiichi dalam ke
luar
Model kenichie ohameThe 3C
menunjukkan bahwa strategi harus fokus pada tiga faktor kunci untuk
keberhasilan. Dalam pembangunan strategi bisnis, tiga pemain utama harus
dipertimbangkan:
A. Corporation
B. Nasabah
C. Pesaing
7. Adam Smith
(1723-1790)
John Adam Smith (lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 – meninggal di Edinburgh, Skotlandia, 17 Juli 1790 pada umur 67 tahun), adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi
pelopor ilmu ekonomi modern. Smith percaya akn hak yang memengaruhi kemajuan ekonomi
diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan/atau negara.
Banyak teori Smith hanya menjelaskan tren sejarah
dari merkantilisme dan menuju perdagangan bebas dimana telah dikembangkan
selama beberapa dekade dan memiliki pengaruh signifikan dalam kebijakan
pemerintah. Karya Smith merangkum ide mereka secara komperhensif, dan juga
menjadi salah satu buku paling berpengaruh dan penting saat ini dalam bidang
ekonomi.
Ide sentral The Wealth of Nations adalah pasar
bebas yang bergerak menurut mekanisme pasar yang dianggapnya secara otomatis
bisa memprodusir macam dan jumlah barang yang paling disenangi dan diperlukan
masyarakat konsumen. Misalnya, persediaan barang yang justru disenangi merosot,
dengan sendirinya harga akan naik dan kenaikan harga ini akan mendatangkan
untung banyak bagi siapa saja yang memproduksinya. Karena untung banyak,
pabrik-pabrik lain tergerak untuk memproduksi juga. Akibat dari kenaikan
produksi tidak bisa tidak akan menyingkirkan keadaan kekurangan barang. Lagi
pula, kenaikan suplai dalam kaitan dengan kompetisi antar pelbagai perusahaan
akan cenderung menurunkan harga komoditi pada tingkat harga yang “normal,”
misalnya ongkos produksinya. Tak ada pihak mana pun yang membantu melenyapkan
kelangkaan, tetapi kelangkaan itu akan teratasi dengan sendirinya. “Tiap
orang,” kata Smith “cenderung mencari keuntungan untuk dirinya, tetapi dia
“dituntun oleh tangan gaib untuk mencapai tujuan akhir yang bukan menjadi
bagian keinginannya. Dengan jalan mengejar kepentingan dirinya sendiri dia
sering memajukan masyarakat lebih efektif dibanding bilamana dia betulbetul
bermaksud memajukannya” (The Wealth of Nations, Bab IV, pasal II).